Selasa, 13 Oktober 2009

binGunG..... banGedh!!!

sunGGuh aku binGunG......binGunG mau tuLis apa....????
taPi pinGin kasih Tau JuGa kaLo aku.....
beTe....
keSeL....
chaPek....
PuYeunG....

ku banGun Puagi......sekali......lalu mandhi,makan... (taPi ndhak LuPa Pake baJu k0k!)
beranGkat Pagi kemarin ntuh...
eh k0 beLum ada OranG di Kampus???? setahu aku, aku kesianGan.
untunG zha ada Yang mau temenin aku....
heuheuheuheu...................

BaPak.....
ibu....
tuYuL....
huahahaha.....

oia, tuGas PenGantar Bisnis.....


2.1 PENGERTIAN LINGKUNGAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Lingkungan adalah keseluruhan faktor-faktor luar (eksternal) yang dapat mempengaruhi individu, organisasi, masyarakat atau system. Perusahaan sebagai organisasi bisnis juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan karena perusahaan dapat dikatakan sebagai suatu system yang bersifat terbuka.
Lingkungan perusahaan yaitu sluruh pelaku dan kekuatan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan ini mencakup lingkungan umum dan lingkungan khusus yang sering disebut sebagai lingkungan makro dan lingkunga mikro.
2.2 LINGKUNGAN UMUM
Lingkungan umum meliputi beberapa faktor yang mempengaruhi seluruh bisnis secara tidak langsung dan menimbulkan dampak yang luas dan menyeluruh bagi semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
Faktor-faktor lingkungan umum :
a. POLITIK
Masalah politik menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik, sifat organisasi politik, system paratai, dan kesadaran politik masyarakat. Tanpa adanya kestabilan situasi politik dalam suatu Negara akan berdampak buruk bagi perusahaan yang berada di dalamnya. Kestabilan politik tercermin antara lain dari adanya institusi-institusi politik yang netral dan fair. Contohnya Negara yang menganut system politik liberalisme umumnya menganut system kapitalisme yang memberi kebebasan berbisnis pada warga negaranya, tapi jika landasan politik berubah, system bisnis pun biasanya ikut mengalami perubahan.
b. HUKUM
Berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Produk-produk hukum yang ideal adalah yang mampu mengatur perilaku para pengusaha dan mendukung pertumbuhan bisnis. Hukum yang berlaku di satu tempat atau wilayah tertentu belum tentu sama dengan yang berlaku di tempat atau wilayah lain, maka dari itu yang berbeda harus mengikuti azas hukum yang berlaku setempat. Contohnya, di Negara tertentu memperbolehkan adanya praktek monopoli bisnis, tetapi di Negara lainnya dapat terjadi praktek monopoli bisnis dianggap sebagai tindakan yang melawan hukum.
c. SOSIAL dan BUDAYA
Lingkungan sosial meliputi struktur golongan yang ada dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Budaya menyangkut latar belakang nilai, keyakinan, dan persepsi masyarakat yang terbentuk lewat sejarah kehidupan masyarakat itu sendiri. Beberapa pengaruh lingkungan sosial-budaya terhadap bisnis antara lain pengaruh adapt istiadat, persepsi masyarakat terhadap masalah bisnis, sikap masyarakat terhadap investor asing, dan lain-lain. Setiap aktivitas perusahaan hendaknya menyesuaikan dengan kondisi sosial-budaya setempat, karena hal ini sangat mempengaruhi bagaimana masyarakat setempat menanggapi menerima keputusan bisnis perusahaan seperti produk perusahaan penempatan lokasi kantor atau pabrik, pensistribusian barang dan sebagainya.
d. PEREKONOMIAN
Situasi perekonomian Negara yang stabil sudah tentu akan berpengaruh positif terhadap perkembangan bisnis di Negara yang bersangkutan. Beberapa indikator ekonomi yang dapat mendukung kemajuan bisnis, yaitu tingkat pertumbuhan pendapatan nasional yang secara tidak langsung menggambarkan peningkatan daya beli masyarakat, masalah tingginya pengangguran yang sebaliknya justru membuat daya beli masyarakat cenderung turun, nilai tukar mata uang domestic terhadap mata uang asing pun dapat mempengaruhi bisnis, teutama jika pengoperasian bisnis telah melewati batas-batas wilayah Negara satu dengan lainnya.
e. PEMERINTAHAN
Beberapa contoh kebijakan pemerintah yang terkait dengan bisnis antara lain kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pemungutan pajak dan pembelanjaan pemerintah. Sedangkan kebijakan moneter adalah kebijakan yang terkait dengan usaha pemerintah untuk mempengaruhi suku bunga dan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika suku bunga yang ditetapkan pemerintah terlalu tinggi, hal ini dapat mematikan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana pinjaman/hutang untuk membiayai operasinya.
f. ALAM
Lingkungan alam menjadi faktor penting bagi tersedianya input/bahan baku dalam proses produksi. Kualitas lingkungan alam akan menentukan kualitas output/produk yang diciptakan perusahaan. Perusahaan-perusahaan di Negara maju telah mengantisipasi memburuknya kondisi lingkungan alam ini antara lain dengan menghindari pencemaran lingkungan seperti menggunakan mesin-mesin ramah lingkungan dan mengoperasikan sistem daur ulang untuk mengolah limbah hasil produksi.
g. TEKNOLOGI
Meliputi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang industri dan fasilitas lain yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan. Pemanfaatan teknologi yang tepat oleh perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan produknya dan menyampaikan informasi bisnis kepada pihak-pihak yang terkait.
h. DEMOGRAFI
Meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, angkatan kerja, tingkatan kelahiran, tingkatan kematian, penyebaran penduduk, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Kinerja bisnis perusahaan tidak hany ditentukan oleh banyaknya jumlah atau kuantitas penduduk yang bisa dipekerjakan, tetapi juga tergantung pada kualitas atau kemampuan kerja dari penduduk itu sendiri.
2.3 LINGKUNGAN KHUSUS
Lingkungan khusus terdiri dari unsur-unsur dalam kegiatan sisitem pasar yang mempengaruhi perusahaan.
a. PEMASOK
Pemasok tidak hanya berperan sebagai penyedia bahan baku, tetapi juga sebagai penyedia alat-alat produksi, tenaga kerja, atau pemasok faktor-faktor produksi lain bagi perusahaan. Kelancaran aktivitas perusahaan tergantung pada keberadaan dan kesediaan pemasok untuk menyediakan kebutuhan perusahaan pada waktu dan jumlah yang tepat.
b. PELANGGAN
Pelanggan merupakan unsure vital dalam bisnis karena merekalah yang membeli dan mengkonsumsi produk yang dihasilkan perusahaan. Pelanggan adalah pihak yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang bisa dipenuhi melalui produk dari perusahaan.
c. PERANTARA
Perantara meliputi pihak-pihak yang terlibat dan membantu menyampaikan produk agar dapat sampai ke tangan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
d. PESAING
Pesaing merupakan perusahaan-perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sejenis dengan produk perusahaan atau yang menghasilkan produk substitusi. Semakin banyak jumlah pesaing maka konsumen memiliki banyak alternative atau pilihan pembelian, namun di sisi lain, hal ini akan membatasi ruang gerak perusahaan di pasar. Perusahaan harus memantau aktivitas bisnis pesaing agar dapat mengantisipasi dampak yang dapat mengancam kelangsungan bisnis perusahaan dikemudian hari.
e. PENYEDIA MODAL
Pihak-pihak yang bisa memberi pendanaan ini meliputi para investor dan lembaga-lembaga keuangan seperti perbankan.
f. TENAGA KERJA
Pelaksanaan seluruh aktivitas bisnis dalam suatu perusahaan adalah para tenaga kerja di dalamnya. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan tenaga kerja karena mereka telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk perusahaan. Perusahaan pun harus memberikan imbalan yang layak bagi tenaga kerja agar mereka dapat bekerja dengan produktif demi pencapaian tujuan perusahaan.
Para pelaku bisnis harus dapat mengantisipasi dan menanggapi apa yang terjadi di lingkungan bisnis. Informasi tentang lingkungan umum dan lingkungan khusus bisa didapatkan dari berbagai sumber, misalnya publikasi atau jurnal-jurnal bisnis, laporan-laporan pemerintah, media masa baik cetak maupun visual.
2.4 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan cara suatu bisnis untuk bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan dan merupakan tanggapan dari perusahaa/bisnis terhadap kebutuhan sosial. Untuk itu tanggung jawab sosial perusahaan diperuntukan bagi:
1. Bertanggung jawab terhadap pelanggan
Antara lain dengan memperhatikan hak-hak konsumen, yaitu mendapatkan produk yang aman, memperoleh informasi, didengar dan hak untuk memilih.
2. Bertanggung jawab terhadap tenaga kerja
Perusahaan menunjukkan tanggung jawabnya pada karyawan misalnya dengan memberikan hak atas jaminan keselamatan kerja dan kesehatan serta mendapatkan upah/gaji yang layak.
3. Bertanggung jawab terhadap lingkungan
Misalnya dengan mencegah terjadinya polusi dan menjaga kelestarian alam.
4. Bertanggung jawab terhadap investor
Para investor berhak mengetahui laporan keuangan yang benar dan peelolaan aktivitas menanamkan modal di perusahaan.
2.5 ETIKA BISNIS
Eika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Yang dimaksud kebenaran adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan, individu.
Perilaku bisnis yang tidak etis dapat dicontohkan lewat beberapa hal berikut:
a) Kasus suap atau penyogokan.
b) Tindakan pemaksaan.
c) Menyembunyikan informasi.
d) Pencurian.
e) Diskriminasi yang tidak fair.
Fakor-faktor yang mempengaruhi perilaku bisnis yang etis adalah:
a) Lingkungan bisnis
Lingkungan bisnis yang dipenuhi persaingan yang tajam antara perusahaan satu dengan yang lainnya kadang dapat mendorong perusahaan untuk melanggar prinsip-prinsip etika bisnis.
b) Organisasi
Peran dan status seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat pula menjurus pada keinginan untuk mendahulukan kepentingan pribadi dan merusak kerjasama antar sesame karyawan secara professional.
c) Filosofi Moral Individu
Individu yang tidak memiliki moralitas yang baik memiliki kemungkinan besar untuk bertindak secara tidak etis.
Kesadaran akan pentingnya perilaku yang etis dalambisnis sudah seharusnya didukung oleh semua pihak agar kelangsungan bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang. Perilaku bisnis yang etis dapat memberikan kesempatan yang adil bagi setiap pihak untuk menunjukkan kemampuannya secara optimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar