PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Accounting Principles Board menyatakan bahwa fungsi akuntansi adalah
menyediakan informasi kuantitatif, yang terutama bersifat keuangan, tentang
satuan usaha ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. FASB menegaskan bahwa peran pelaporan keuangan dalam perekonomian
adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
bisnis dan ekonomi.
Dalam
mempelajari keputusan yang yang diambil, serta dampak keputusan pada pemyediaan
informasi, para ahli teori akuntansi menganut suatu strategi yang berujung dua.
Pertama adalah menyatakan bagaimana orang lain seharusnya mengambil keputusan, berarti pendekatan normatif. Kedua adalah menyatakan
bagaimana orang sebenarnya mengambil
keputusan, berarti pendekatan positif.
Pendekatan-pendekatan:
6.1. PendekatanPreskriptif (Normatif)
a.
Analisis Parsial (Partial Analysis)
Pengambilan keputusan yang
menggunakan alat analisis biaya-volume-laba, analisis biaya relevan, analisis
regresi, pemrograman linier, dan model-model alokasi biaya. Alat-alat ini
disebut model parsial karena hanya mencoba menganalisis satu bagian dari
masalah yang besar.
b.
Teori Pilihan (Choice Theory)
Individu-individu diasumsikan
menyortir semua alternatif yang terbuka bagi mereka dan memilih tindakan, yang
memberikan konsekuensi yang lebih disukai lebih tinggi daripada yang kurang
disukai, dan memaksimalkan utilitas.
c.
Ekonomi Informasi (Information
Economics)
Ekonomi informasi merupakan
pengkayaan diri dari model teori pilihan dengan menambahkan suatu probabilitas
kondisi terbaik dan terburuk untuk memberikan nilai pada informasi yang
relevan, tepat waktu, dan handal untuk menghindari risiko.
d.
Teori Keagenan (Agency Theory)
Salah satu cara untuk memahami
ekonomi informasi adalah dengan memperluas model tersebut dari satu individu
menjadi dua individu. Salah satu dari dua individu ini menjadi agen untuk yang
lain. Teori keagenan adalah teori yang dibangun atas dasar hubungan keagenan.
Pemasukan angka akuntansi (angka laba) dalam kontrak mendorong pihak berkontrak
(terutama agen) untuk mencapai tujuan kontrak sehingga kontrak menjadi efisien.
e.
Teori Keputusan Multipribadi (Multiperson
Decision Theory)
Teori
keputusan multipribadi berfokus pada kumpulan individu. Pengambilan keputusan
dan permintaan akan informasi yang dihasilkannya difokuskan pada
pilihan-pilihan oleh sekumpulan individu.
6.2. Pendekatan Deskriptif (Positif)
a.
Kebijakan Pelaporan Korporasi (Corporate
Reporting Policies)
Bahasa yang digunakan dalam
akuntansi positif adalah bahasa kontrak atau perjanjian (covenant). Para investor, konsumen, manajemen, pegawai, dan
pihak-pihak lainnya diasumsikan membuat kontrak yang eksplisit ataupun implisit
satu dengan lainnya. Pendekatan ini kadang disebut teori ekonomi hak properti (property right). Salah satu sumbangan
yang penting dari akuntansi positif adalah peringatannya yang tepat waktu bahwa
kontrak-kontrak dibuat dalam konteks pasar.
Kontrak antara manajemen dan pemilik. Bidang yang diteliti oleh akuntansi
positif ini sangat erat berkaitan dengan teori keagenan.
Kontrak antara manajemen dan kreditor. Bidang yang menyangkut perjanjian
utang. Manajemen yang memaksimalkan utilitas, khususnya jika mereka memiliki
saham dalam perusahaan, tidak selalu mengambil keputusan demi kepentingan
terbaik para pemberi utang. Oleh karena itu, kreditor seringkali meminta
manajemen untuk menandatangani kontrak yang melindungi kepentingan kreditor.
Kontrak antara manajemen dan masyarakat. Para akuntansi positif telah
meneliti hubungan antara korporasi dan berbagai badan politik, dan pengaruh
hubungan ini pada keputusan korporasi.
b.
Analisis Keuangan Individual (Individual
Financial Analysis)
Kemampuan individu yang terbatas
untuk memroses informasi dalam lingkungan yang kompleks, maka wajar individu
ingin menyerdehanakan situasi yang kompleksitas dengan menggunakan atueran
praktis (heuristik).
Penjangkaran (Anchoring), dimana
individu membuat prediksi dengan mengambil suatu data sebagai titik awal dan
membuat penyesuaian sesuai dengan informasi yang tersedia lainnya.
Fiksasi Fungsional (Functional
Fixation), individu mengasumsikan bahwa simbol-simbol, agregasi, atau
pengganti yang mereka gunakan dalam melakukan pertimbangan tentang masa depan
mempunyai arti dan relavansi yang sama dari waktu ke waktu, walaupun terjadi
perubahan dalam apa yang diwakili oleh simbol tersebut atau dalam cara
perhitungan.
Kesimpulan.
c.
Sintesis (Synthesis)
Pendekatan
deskriptif masih dipengaruhi oleh asumsi politik dan perilaku normatif sehingga
mempunyai kecenderungan untuk membentuk sintesis yang menyebabkan teori tidak
dapat dibuktikan salah.
6.3. Pendekatan Etika
Pendekatan deontologis berfokus
pada motif untuk mencapai tujuan akhir. Pendekatan teleologis berfokus pada
akhir itu sendiri.
a.
Utilitarianisme (Utilitarianism)
Teori utilitas merupakan
pendekatan teleological. Dampaknya terhadap akuntansi ialah informasi akuntansi
mempengaruhi transfer kekayaan dari suatu grup ke grup lainnya.
b.
Hak-hak Manusia (Human Right)
Individu mempunyai hak alami
sebagai akibat dari keberadaannya sebagai manusia. Salah satunya ialah hak
untuk mengetahui informasi.
c.
Keadilan dan Kewajaran (Justice and
Fairness)
Teori keadilan menyatakan bahwa
perilaku yang benar harus diarahkan bukan oleh tujuannya maupun individu,
melainkan oleh keadilan. DR Scott, mendasarkan staandar-standar akuntansi pada
prinsip-prinsip berikut:
Keadilan, perlakuan yang adil harus diberikan pada semua kepentingan yang
terlibat dalam situasi keuangan yang dicakup oleh akun-akun.
Kebenaran, akun-akun tidak boleh menjadi alat untuk melakukan kesalahan
penyajian.
Kewajaran, aturan akuntansi, prosedur, dan sebagainya tidak boleh hanya
melayani kepentingan tertentu.
d.
Pendekatan Positif terhadap Etika
Etika dapat menjadi suatu
pelajaran tentang kebiasaan yang sebenarnya mengatur perilaku masyarakat. Etika
mempunyai peran yang secara potensial penting dalam memperdalam pemahaman
tentang sifat akuntansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar